Memverifikasi Kehendak Tuhan
Kalangan Sendiri

Memverifikasi Kehendak Tuhan

Lori Official Writer
      157

Ayat Renungan: Mazmur 25: 4-5“Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.”

 

Pernahkah Anda berada di posisi ketika Anda sudah begitu dekat dengan berkat Tuhan, tetapi justru memilih mundur karena ragu? Seperti saat menarik undian, Anda sudah memegang satu pilihan, tetapi karena bimbang, Anda menaruhnya kembali dan memilih yang lain. Ketika dibuka, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Lalu Anda melihat orang lain membuka undian yang sebelumnya hampir Anda ambil—dan itulah hadiah yang Anda nantikan. Anda pasti sangat memahami perasaan itu bukan? Akan muncul sedikit rasa penyesalan dan membuat kita mulai bergumam kepada diri sendiri "Aduh, kenapa tadi saya tidak mengambil yang itu?"

Gambaran sederhana ini seringkali terjadi dalam perjalanan iman kita. Ada waktu-waktu ketika Tuhan sudah menyediakan berkat—pekerjaan baru, pasangan hidup yang tepat, peluang usaha, atau kesempatan penting lainnya. Namun karena kita lebih mengikuti keraguan dan logika sendiri, bukan bersandar kepada Tuhan, kesempatan itu pun hilang begitu saja.

Itulah sebabnya Mazmur 25 mengajak kita untuk melekat kepada Tuhan. Ketika kita dihadapkan pada pilihan yang membingungkan, kita tidak perlu bertanding dengan pikiran sendiri. Kita dapat mengambil keputusan terbaik karena terlebih dahulu memverifikasinya kepada Tuhan—melibatkan Dia dalam setiap langkah yang menentukan dalam hidup kita.

Demikian disampaikan dalam Mazmur 25: 4-5, "Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari."

Lalu bagaimana cara memverifikasi kehendak Tuhan? Kuncinya ada pada hubungan yang konsisten bersama Tuhan. Ketika kita punya waktu doa, membaca Firman, dan duduk diam bersama Tuhan, antena rohani kita akan lebih peka. Dengan begitu, semakin kecil kemungkinan kita melewatkan berkat dan kesempatan yang Tuhan sudah sediakan.

Di minggu-minggu ini, mungkin ada banyak sekali pekerjaan, pilihan, dan keputusan yang sedang mencengkeram Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak harus menghadapi semuanya sendirian. Prioritaskan hubungan ilahi dengan Tuhan setiap hari. Luangkan waktu untuk berdoa dan berkomunikasi secara pribadi dengan-Nya, dan alami sendiri penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidup Anda.

Tuhan Yesus memberkati!

Ikuti Kami